Kamis, 28 Mei 2020

Stenografy sistim Karundeng

Tokoh Stenografy Indonesia Pejuang kenerdekaan.
WUIAMBENE ANTHONETA KARUNDENG (NETTY)
Sumber : Johanis Loupaty (fb)
29 mei 2020.


Menolak Lupa :

" Seorang Gadis asal Minahasa pencatat
   Sejarah lahirnya NKRI "

Tanggal 29 Mei 1945,  75 tahun yang lalu, Badan Penyelidik Usaha usaha Persiapan Kemerdekaan lndonesia (BPUPKI) mulai mengadakan sidang yang pertama. Para tokoh dengan latar belakang etnik, profesi, agama dan pendidikan menjadi anggotanya. Dokter Radjiman Wediodiningrat seorang pini sepuh yang bijak bestari memimpin sidang yang sarat  dengan diskusi dan perdebatan intelektual. Agenda sidang membahas tentang dasar negara jika kelak lndonesia merdeka.
   Hari ini 75 tahun berlalu sejak sidang l BPUPKI tidak banyak lagi yang tahu peran seorang Gadis belia asal Minahasa dan Ayahnya di balik peristiwa bersejarah tersebut. Gadis ini bersama sebuah tim kecil yang dipimpin Ayahnya telah mencatat dan mendokumentasikan pidato" dan jalannya diskusi serta perdebatan dalam sidang" BPUPKI dan kemudian dalam sidang" Panitia Persiapan Kemerdekaan lndonesia (PPKI), sehingga saat ini kita dapat mengetahui suasana dan hasil" sidang yang berlangsung saat itu.
  Duduk di antara para Sesepuh dan Pini Sepuh bangsa (Founding Fathers RI) yang sedang diliputi semangat untuk merdeka, tidak membuat sang Gadis merasa canggung dalam menjalankan tugasnya sebagai pencatat / stenografer jalannya sidang.
  Adalah WUIAMBENE ANTHONETA KARUNDENG (NETTY) Gadis berusia 17 tahun yang pada saat itu bersama tim kecil yang dipimpin ayahnya ELIEZER KARUNDENG (Penemu Steno sistem Karundeng) bertugas mencatat dalam notulensi mereka setiap kejadian dalam sidang. Netty Karundeng adalah salah seorang yang merekam setiap kata dan kalimat yang diucapkan Soekarno dalam pidatonya yang terkenal tentang uraian Pancasila pada 1 Juni 1945. Bersama Ayahnya Eliezar, Netty bertugas mencatat, merangkum hasil catatan dan mengetikkannya dengan bekerja sampai larut malam agar besoknya hasil rangkuman notulen yang mereka buat dapat dipublikasikan ke khalayak. Netty Karundeng juga adalah seorang pejuang yang bergabung dalam kesatuan Laskar KRIS (Kebaktian Rakyat lndonesia Sulawesi). Pada 3 Januari 1946 ketika lbukota RI dipindahkan ke Jogjakarta, Netty turut dalam perjalanan kereta api yang terkenal itu yang membawa  Soekarno Hatta dan para pejuang saat hijrah ke Jogjakarta.
  Setelah lama dilupakan akhirnya pada tahun 1995, dalam rangka perayaan 50 tahun kemerdekaan RI, Netty dicari dan diminta oleh Sekretariat Negara RI untuk membantu memeriksa dan mengotentikasi dokumen dari notulen yang pernah dibuatnya.
   Presiden B.J.Habibie kemudian menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Mahaputera sebagai bentuk penghargaan tertinggi negara kepada Netty Karundeng atas jasa"nya.
  Netty Karundeng yang lahir di Lembean Minahasa pada 1 Agustus 1927 meninggal dunia di Makassar dalam usia 88 tahun pada tahun 2016. Ia dimakamkan secara kenegaraan dengan penghormatan secara militer di Taman Makam Pahlawan Makassar. Sebelumnya la sempat menghibahkan kepada negara sejumlah dokumen penting terkait lahirnya NKRI. 🇮🇩🇮🇩🇮🇩
KET. FOTO : Ibu Netty Karundeng semasa hidupnya dan pada saat pemakamannya (sumber foto dr Putera Beliau Bpk. Johannes Karundeng).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar