Selasa, 29 Oktober 2019

Cikal Bakal Pantekosta Wiau Lapi

Lahirnya Pantekosta di Wiau Lapi
Oleh : Alffian Walukow


Gembala Mokalu (ayah dari Drs.Piet Mokalu_dosen Seni Rupa IKIP Manado) seorang tentara KNIL yang merintis lahirnya Gereja Pantekosta di Tareran (gereja penkster bewegijk). Dipancung kepalanya oleh tentara Jepang. Saat kepalanya terpisah dari badan dan menggelinding di tanah, masih sempat meneriakkan Haleluyah 3 X. (Sejarah GPDI Wiau Lapi, Alffian Walukow)

Gembala Marthin Luther Mokalu mendirikan gereja Penkster ditanah milik keluarga Mokalu di Wiau Lapi. Sampai saat ini gereja masih berdiri dengan nama GPDI.
Oleh karena tuduhan berkomplot dengan Belanda dan aktifitasnya dalam menggerakkan gereja sangat kuat maka ditangkap oleh tentara Jepang dan di Eksekusi mati di Kampung Rumoong Atas.
Salah satu aktifitas gerejawinya adalah :
1. memanggil para dukun dan mengajarkan injil kepada mereka. Suatu hal yang tidak berani dilakukan di Gereja lain. Seterusnya Gembala membakar jimat (pegangan mereka) yang disebut "wêntêl".
Saat itu ada sebuah jimat berbentuk gulungan kain berwarna merah sebesar kepalan tangan bayi, dibuka untuk di bakar. Yang terjadi adalah gulungan tersebut tidak pernah habis meskipun sudah ditarik sampai keujung kampung Wiyau.
Akhirnya kain tersebut dikumpul kembali lalu dibakar. Seterusnya pemilik jimat tersebut (sang nenek) dibaptis. Merekalah orang-orang pertama yang menjadi pantekosta di Wiyau Lapi
2. Untuk lebih semaraknya ibadah, Gembala membuat alat musik Celo yg terbuat dari papan kemasan barang dengan satu dawai diiringi oleh sebuah guitar.
Sejak meninggalnya Gembala Mokalu, kedudukannya di ganti oleh seorang dari Gorontalo ( tidak sampai 1 tahun). Seterusnya diganti oleh Gembala Rudolf Wotulo. Rudolf menikah dengan Maun dan memperankkan 7 anak.
Sebagian besar anak dan cucunya menjadi Gembala, diantaranya :
1. Kel. Râ uan / Rauwan Wotulo
2. Pdt.Prof. Dr.Oswald Wotulo. (Kel.Wotulo Worotitjan) menantu dari Om Oswal adalah Kel.Worotitjan Sengkey.
Oswald bersekolah di Sekolah Rakyat GMIM Lapi dan lanjut di SMP Kawangkoan
Ada satu masa yang cukup lama Oswal bekerja tani "mapalus" pagi dan sore, malamnya bekerja sebagai fotografer juga mengelola Studio Photo.
Oswal juga berjasa dalam membantu John Mapaliey dalam melahirkan musik Kolintang 9 stek.
Dst......